CCNA (Part 3) - Note of Ivnexa
Halo Nexers!
Pada artikel kali ini, yang mana melanjutkan pembahasan materi CCNA di artikel sebelumnya (klik disini untuk melihat part 1 dan part 2), penulis akan membahas materi kelanjutannya yaitu "VLAN". Langsung saja!
Konsep VLAN
LAN adalah singkatan untuk jaringan area lokal dan dalam
konteks ini virtual mengacu pada objek fisik yang dibuat dan diubah oleh logika
tambahan. VLAN bekerja dengan menerapkan tag ke frame jaringan dan menangani
tag ini dalam sistem jaringan - menciptakan tampilan dan fungsionalitas lalu
lintas jaringan yang secara fisik di satu jaringan tetapi bertindak seolah-olah
terbagi di antara jaringan yang berbeda. Dengan cara ini, VLAN dapat membuat
aplikasi jaringan terpisah meskipun terhubung ke jaringan fisik yang sama, dan
tanpa memerlukan beberapa set pemasangan kabel dan perangkat jaringan untuk
digunakan.
VLAN memungkinkan administrator jaringan untuk
mengelompokkan host bersama walaupun host tidak terhubung langsung ke switch
jaringan yang sama. Karena keanggotaan VLAN dapat dikonfigurasi melalui
perangkat lunak, ini dapat sangat menyederhanakan penyebaran dan desain
jaringan. Tanpa VLAN, pengelompokan host menurut sumber dayanya membutuhkan
tenaga untuk memindahkan node atau membuat ulang tautan data. VLAN memungkinkan
jaringan dan perangkat yang harus tetap terpisah untuk berbagi kabel fisik yang
sama tanpa berinteraksi, meningkatkan kesederhanaan, keamanan, manajemen lalu
lintas, atau ekonomi.
Untuk membagi jaringan menjadi VLAN, satu mengkonfigurasi peralatan jaringan. Peralatan yang lebih sederhana hanya dapat mempartisi per port fisik (jika ada), dalam hal ini setiap VLAN terhubung dengan kabel jaringan khusus. Perangkat yang lebih canggih dapat menandai frame melalui penandaan VLAN, sehingga interkoneksi tunggal (trunk) dapat digunakan untuk mengangkut data untuk beberapa VLAN. Karena VLAN berbagi lebar pita, batang VLAN dapat menggunakan agregasi tautan, prioritas kualitas layanan, atau keduanya untuk merutekan data secara efisien.
VLAN mengatasi masalah seperti skalabilitas, keamanan, dan manajemen jaringan. Arsitek jaringan mengatur VLAN untuk menyediakan segmentasi jaringan. Router antara VLAN menyaring lalu lintas siaran, meningkatkan keamanan jaringan, melakukan peringkasan alamat, dan mengurangi kemacetan jaringan.
Dalam jaringan yang memanfaatkan siaran untuk penemuan layanan, penetapan alamat dan resolusi dan layanan lainnya, saat jumlah rekan (peer) di jaringan bertambah, frekuensi siaran juga meningkat. VLAN dapat membantu mengatur lalu lintas siaran dengan membentuk beberapa domain siaran. Memecah jaringan besar menjadi segmen independen yang lebih kecil mengurangi jumlah lalu lintas siaran yang harus ditanggung oleh setiap perangkat jaringan dan segmen jaringan. Switch mungkin tidak menjembatani lalu lintas jaringan antara VLAN, karena hal itu akan melanggar integritas domain siaran VLAN.
VLAN juga dapat membantu membuat beberapa jaringan layer 3 pada satu infrastruktur fisik. VLAN adalah konstruksi lapisan tautan data (OSI layer 2), analog dengan subnet Protokol Internet (IP), yang merupakan konstruksi lapisan jaringan (OSI layer 3). Dalam lingkungan yang menggunakan VLAN, hubungan satu-ke-satu sering terjadi antara VLAN dan subnet IP, meskipun dimungkinkan untuk memiliki beberapa subnet pada satu VLAN.
Pemisalan VLAN melalui Cisco Packet Tracer
Nah, pada saat ini kita telah masuk ke mode config dari vlan 10. Berikan nama pada vlan tersebut dengan menginput "name [nama vlan]".
Setelah itu, keluar dari mode config vlan 10 dengan menginput "ex" dan lakukan hal sebelumnya untuk vlan 20.
Selanjutnya, pada mode config, lakukan interface kepada port-port yang tersambung pada komputer. Misal, pada switch "nexa", port fastEthernet 0/1 terpasang sebuah komputer. Maka, kita masuk ke mode "interface fastEthernet 0/1" (atau bisa disingkat "int fa0/0").
Nah di sini kita sudah masuk ke mode interface port tadi. Kemudian kita inputkan "switchport mode access" atau bisa disingkat "sw mo acc" atau "sw mo a" untuk masuk ke mode akses port agar dapat memasukkan perangkat ke vlan yang telah dibuat sebelumnya. Inputkan "switchport access [vlan]" atau bisa disingkat "sw acc vlan [no vlan]" atau "sw a vlan [no vlan]". Port tadi pun telah masuk ke vlan terkait.
Lakukan hal ini pada port lainnya sesuai VLAN-nya masing-masing. (Kita bisa menggunakan "int range [port awal sampai seterusnya]" jika port yang digunakan lebih dari satu)
Setelahnya, kita bisa mengecek apakah inputan yang kita lakukan tadi berhasil ter-input atau tidak dengan memasukkan perintah "show vlan" pada mode previlege (#).
Di sini ditampilkan VLAN yang ada di dalam switch. VLAN 10 dan VLAN 20 tadi pun juga ditampilkan dengan port-nya masing-masing.
Di setiap perangkat end-device, masuk ke mode dekstop dan buka program IP Configuration. Lakukan input IPv4 Address (Penulis di sini akan memasukkan "192.168.1.1" dan "192.168.1.2" untuk perangkat pada VLAN 10 dan "192.168.2.1" dan "192.168.2.2" untuk perangkat pada VLAN 20).
Untuk mencoba apakah inputan tadi berhasil, kita bisa coba dengan melakukan ping pada Command Prompt. Lakukan ping dari satu perangkat ke perangkat lain yang ada di setiap VLAN.
Jika mendapatkan reply dari IP address perangkat yang bersangkutan, maka inputan tersebut berhasil.














Comments
Post a Comment