Bagi seseorang yang berkecimpung di dunia jaringan IT, CCNA merupakan salah satu sertifikasi yang menjadi sebuah penanda bahwa orang tersebut memiliki pemahaman dalam mengelola jaringan komputer yang efisien. Namun, bagi yang belum mengetahui atau sedang mencari tahu apa itu CCNA, jangan khawatir karena pada artikel kali ini, penulis ingin menjelaskan tentang CCNA dan beberapa materi yang ada di dalamnya. Langsung saja!
Apa itu CCNA?
CCNA (Cisco Certified Network Associate) yang dalam bahasa Indonesia berarti Asosiasi Jaringan Bersertifikat Cisco adalah sebuah sertifikasi teknologi informasi (IT) tingkat pemula yang ditawarkan oleh Cisco Systems, sebuah perusahaan teknologi komunikasi jaringan. Sertifikasi CCNA ini secara luas diakui di dalam industri IT sebagai langkah awal karir dalam dunia IT dan jaringan.
Cisco bersama mitra belajar pihak ketiganya menawarkan beberapa metode pelatihan untuk mendapatkan sertifikasi. Metode pelatihannya adalah seperti kelas daring, kelas tatap muka, dan pembelajaran berbasis buku. Alternatif gratis juga tersedia, seperti ujian praktek yang bersumber dari komunitas dan video pembelajaran di YouTube.
Apakah harus CCNA?
Tentunya tidak. Ada beberapa sertifikasi alternatif di bidang jaringan yang bisa anda pilih selain CCNA tergantung fokus karirnya ke arah mana, seperti:
CompTIA Network+: Sertifikasi ini memberikan pemahaman dasar tentang jaringan, sangat cocok untuk pemula.
Juniper Networks Certification: Juniper menawarkan berbagai sertifikasi, seperti JNCIA (Juniper Networks Certified Associate) yang setara dengan CCNA.
Pada CCNA Dasar, terdapat 3 hal yang akan dibahas yaitu Switch, Router, dan IPv6. Pembahasan itu terkait dengan hostname, password, secret, clock, save-delete, dsb. CCNA menggunakan Cisco Packet Tracer sebagai media pembelajarannya. Oleh karenanya, diharapkan untuk mengunduh dan menginstal Cisco Packet Tracer terlebih dahulu jika ingin mengenal lebih lanjut mengenai CCNA.
Pengenalan Mode dan Vertifikasi
Pertama-tama, buka Cisco Packet Tracer yang telah terinstal di komputer anda. Kemudian, masukkan Switch sebagai salah satu objek eksperimen kita. Klik switch tersebut dan kita akan diarahkan kepada menu bar yang terdiri atas Physical, Config, CLI, dan Attributes. Setelahnya, klik menu CLI.
Tekan tombol enter atau return pada keyboard anda. Akan muncul tampilan sebagai berikut:
Tanda ">" bermaksud bahwa perangkat pada mode exec (execute)atau mode dasar
Tanda "#" bermaksud bahwa perangkat pada mode previlege atau mode admin
Tanda "config" bermaksud bahwa perangkat pada mode global config atau mode teratas
Cara untuk mengubah mode dari mode exec menuju mode previlege adalah dengan menginput "enable" (dapat disingkat "en") seperti:
Jika kita ingin masuk ke dalam mode global config, maka dilanjutkan dengan menginput "configure terminal" seperti:
Selain menginputkan "configure terminal" kita juga bisa menginputkan versi singkatnya seperti "conf t":
Untuk kembali ke mode sebelumnya, kita bisa menginputkan "exit" atau "ex":
Dari mode global config:
Dari mode previlege:
Nah, untuk melihat vertifikasi perangkat, kita bisa menginputkan perintah "show run" pada mode previlege:
Di sini ditampilkan konfigurasi perangkat seperti hostname perangkat tersebut. Untuk keluar dari mode "show run", tekan tombol "q" pada keyboard anda dan anda akan kembali ke mode previlege.
Hostname, Password, dan Secret
Untuk mengubah hostname perangkat, anda bisa masuk menuju mode global config. Setelah itu, inputkan "hostname" dan nama hostname yang ingin anda berikan, penulis misalkan "nexa".
Hostname perangkat langsung berubah menjadi "nexa" setelah kita inputkan "hostname nexa". Selanjutnya untuk memberikan kata sandi pada perangkat, kita bisa menginput "enable password" dan kata sandi yang ingin anda berikan, penulis misalkan 123.
Kata sandi udah tercatat di dalam sistem perangkat. Untuk mengujinya, kita harus kembali ke mode exec dan masuk kembali ke mode previlege dengan menginputkan "en". Jikalau kata sandi tercatat di dalam perangkat, maka akan muncul tampilan seperti ini:
Inputkan kata sandi yang telah diberikan tadi (kata sandinya bakalan tidak terlihat saat diketik, jadi langsung tekan enter setelah menginputkan kata sandi). Jikalau kata sandinya benar, maka perangkat akan masuk ke dalam mode previlege:
Selanjutnya kita juga bisa memberikan kata sandi rahasia atau secret pada perangkat, yaitu dengan menginputkan "enable secret" pada mode global config dan kata sandi rahasia yang ingin anda berikan, penulis misalkan 321.
Untuk mencobanya, caranya sama seperti dengan cara saat kita menguji kata sandi tadi, yaitu kita harus kembali ke mode exec dan kembali ke mode previlege dengan menginputkan "en".
Nah, karena kita memberikan dua kata sandi, yaitu kata sandi biasa dan kata sandi rahasia, maka saat ingin menuju mode previlege, kita diminta untuk menginput kedua sandi, yaitu kata sandi biasa dan kata sandi rahasia yang kita berikan tadi. Setelah itu barulah kita bisa masuk ke dalam mode previlege.
Coba kita kembali lihat vertifikasi perangkat dengan menginputkan perintah "show run" pada mode previlege:
Di sini kita dapat melihat kalau hostname-nya telah berubah. Dan juga terdapat perbedaan antara password dan secret jika dilihat pada show run. Password ditampilkan sebagaimana adanya tetapi secret telah ter-enkripsi sehingga kita melihat karakter acak, bukan seperti yang kita inputkan tadi. Itulah perbedaan mendasar antara password dan secret.
Clock dan Save-Delete
Pada subtema kali ini, kita akan melihat pengaturan waktu (clock) dan cara menyimpan konfigurasi yang telah kita inputkan (save) serta cara menghapus sistem yang telah tersimpan (delete).
Pertama-tama, untuk mengecek waktu yang berjalan pada perangkat kita, kita bisa menginput "show clock" pada mode previlege:
Di sini tercatat bahwa waktu yang berjalan pada perangkat kita adalah pada jam 00:27, tanggal 1 Maret 1993. Jika waktu yang tertera tidak sesuai dengan waktu kita saat ini, kita bisa menginputkan "clock set" dan menginputkan jam serta tanggal saat ini (input tanggal sesuai penanggalan Amerika Serikat, yaitu dengan susunan mm-dd-yyyy dan dalam bahasa Inggris).
Jika setelahnya kita kembali menginput perintah "show clock", waktu yang ditampilkan akan sesuai dengan input-an baru tadi.
Selanjutnya kita akan masuk ke cara menyimpan konfigurasi yang telah kita inputkan (save). Jika kita mematikan perangkat sebelum menyimpan konfigurasi yang telah kita input, maka semuanya dapat hilang dan ke-reset. Untuk mencegah hal itu terjadi, kita bisa inputkan "wr" pada mode previlege. (Konfirmasi dengan menekan enter)
Coba matikan perangkat melalui menu physical, kemudian kembali ke menu CLI. Kita bisa melihat kalau konfigurasi yang kita inputkan tadi tersimpan.
Bandingkan di saat kita tidak menyimpannya. Konfigurasi secara otomatis akan kehapus dan hostname-nya kembali menjadi nama perangkatnya.
Nah, jika kita ingin menghapus konfigurasi yang telah tersimpan sebelumnya (delete), kita bisa inputkan "wr erase" pada mode previlege. (Konfirmasi dengan menekan enter)
Terlihat kalau hostname-nya belum berubah. Mengapa demikian? Karena kita masih harus menginput "reload". (Konfirmasi dengan menekan enter)
Setelah dikonfirmasi:
Barulah konfigurasi yang telah tersimpan di perangkat tadi terhapus dan hostname-nyater-reset seperti awal.
Sampai di sini dulu pembahasan mengenai CCNA Dasar (part 1) ini, yang mana akan dilanjutkan pada part 2, ya! Semoga bermanfaat!
Halo Nexers! Pada artikel ini, penulis akan menjelaskan tentang tata cara mengonversikan bilangan Biner ke bilangan Desimal dan sebaliknya. Sebelum lanjut ke tata cara, penulis akan menjelaskan terlebih dahulu apa itu bilangan Biner dan bilangan Desimal secara singkat, ya! Bilangan Biner Bilangan Biner adalah sebuah sistem bilangan yang berbasis dua, yang berarti hanya terdiri dari 2 buah simbol yang mewakili bilangan yaitu simbol angka 0 ("nol") dan 1 ("satu"). Karena kesederhanaannya, sistem bilangan ini diterapkan sebagai gerbang logika dalam rangkaian-rangkaian elektronik sehingga sistem bilangan ini bisa ditemukan hampir di semua hal yang berhubungan dengan dunia komputer. Bilangan Desimal Bilangan Desimal adalah sebuah sistem bilangan yang berbasis sepuluh, yang berarti terdiri dari 10 buah simbol yang mewakili bilangan yaitu simbol angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Sistem bilangan ini merupakan sistem standar yang melambangkan bilangan bulat dan bila...
Halo Nexers! Pada kesempatan sebelumnya, penulis membagikan sebuah desain 2D dari sebuah gambar rumah dua lantai yang dibuat menggunakan AutoCAD dengan beberapa perintah dasar seperti Line, Fillet, dan Mirror. Nah, sekarang penulis ingin membagikan sebuah gambar yang dibuat menggunakan perintah dasar Line, Trim, Fillet, Arc, dan Circle. Sebagaimana sebelumnya juga, gambar ini dibuat sebagai tugas mata kuliah Pengolahan Citra Digital yang diampu oleh Ibu Offah Musyarrofah, S.Kom., M.Ti. di Universitas Al-Khairiyah. Sedikit penjelasan, berikut merupakan fungsi-fungsi dari perintah dasar yang penulis gunakan pada gambar kali ini: 1. Line Perintah ini berfungsi untuk membuat garis lurus antara dua titik, di mana cara menggunakan fungsi ini adalah dengan mengetikkan L pada command line AutoCAD. 2. Trim Perintah ini berfungsi untuk memotong bagian objek yang tidak diinginkan, di mana cara menggunakan fungsi ini adalah dengan mengetikkan TR pada command line AutoCAD....
Halo Nexers! Pada kesempatan kali ini, penulis ingin membahas tentang sistem bilangan Biner, Oktal, Desimal, dan Heksadesimal serta tata cara pengonversiannya. Tanpa memperbanyak basa-basi, langsung saja kita lanjutkan ke pengenalan mengenai sistem bilangan tersebut, ya! Pengenalan 1. Sistem Bilangan Biner Sistem bilangan biner adalah sebuah sistem bilangan yang berbasis dua, yang berarti hanya terdiri dari 2 buah simbol yang mewakili bilangan yaitu simbol angka 0 ("nol") dan 1 ("satu"). Karena kesederhanaannya, sistem bilangan ini diterapkan sebagai gerbang logika dalam rangkaian-rangkaian elektronik sehingga sistem bilangan ini bisa ditemukan hampir di semua hal yang berhubungan dengan dunia komputer. 2. Sistem Bilangan Oktal Sistem bilangan oktal adalah sebuah sistem bilangan yang berbasis delapan, yang berarti hanya terdiri dari 8 buah simbol yang mewakili bilangan yaitu simbol angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7. Sistem ini sering digunakan dalam pemprograman kom...
Comments
Post a Comment