CCNA (Part 4) - Note of Ivnexa

Halo Nexers!

Pada artikel kali ini, yang mana melanjutkan pembahasan materi CCNA di artikel sebelumnya (klik disini untuk melihat part 1part 2, dan part 3), penulis akan membahas materi kelanjutannya yaitu "Trunking". Langsung saja! 

Konsep Trunking

Trunking adalah sebuah mekanisme yang dipakai untuk membentuk sebuah internetwork maupun internet yang terdiri dari LAN atau jaringan area lokal, LAN Virtual atau VLAN maupun jaringan area luas (WAN). Jaringan Cisco memiliki port trunk dan juga akses port dan akses port ini membuat lalu lintas dilakukan ke semua LAN atau VLAN. Port akses juga bisa memungkinkan lalu lintas dibawa ke VLAN yang sudah ditentukan saja. Port trunk memakai proses pendanaan pada saat membaca data. Konsep trunk pada contoh penerapannya adalah sebuah port yang ada di switch set ke switchport mode access, maka hal yang akan terjadi adalah port tersebut hanya dapat dilewati satu VLAN saja.

Jadi, trunking ini secara sederhananya adalah untuk menyambungkan sebuah VLAN yang walaupun terhubung kepada switch yang berbeda.

Trunking pada Cisco Packet Tracer

Kita misalkan sebuah tipologi di mana terdapat dua buah switch. Kemudian ada enam perangkat di mana 3 buah komputer termasuk ke dalam VLAN 100 (dengan IP Address 192.168.100.0) dan 3 buah laptop masuk ke dalam VLAN 200 (dengan IP Address 192.168.200.0) . Pada switch pertama, terdapat 2 komputer yang tergabung pada VLAN 100 dan 1 buah laptop yang tergabung pada VLAN 200. Sedangkan pada switch kedua, terdapat 1 buah komputer tergabung pada VLAN 100 dan 2 laptop tergabung pada VLAN 200 (di sini penulis memberikan port 1-10 untuk VLAN 100 dan port 11-20 untuk VLAN 200). Hubungkan kedua buah switch dan masukkan di salah satu port yang tersedia (penulis menggunakan port ke-24 di kedua switch)


Setelah itu, kita lanjut untuk memasukkan VLAN yang telah kita konsepkan di kedua perangkat serta masukkan tiap perangkat ke dalam VLAN-nya masing-masing, seperti tata cara yang telah dijelaskan pada part sebelumnya

Pada switch 1

Pada switch 2


Kemudian, masukkan IP pada masing-masing perangkat, berdasarkan konsep awal tadi.

Pada PC pertama (VLAN 100) yang terhubung pada switch 1

Pada PC kedua (VLAN 100) yang terhubung pada switch 1

Pada PC ketiga (VLAN 100) yang terhubung pada switch 2

Pada laptop pertama (VLAN 200) yang terhubung pada switch 1

Pada laptop kedua (VLAN 200) yang terhubung pada switch 2

Pada laptop ketiga (VLAN 200) yang terhubung pada switch 2

Setelah ini baru kita lakukan trunking antara switch 1 dengan switch 2. Pertama-tama, kita masuk ke mode config dan masuk ke interface port di mana kita menghubungkan antara switch satu ke switch lain (Pilih salah satu switch untuk masuk ke mode ini). Barulah setelahnya input-kan "switchport mode trunk" atau "sw mo trunk" untuk membuat trunking pada kedua switch.

Nah, untuk menguji apakah ini berhasil, kita bisa coba untuk ping dua buah perangkat dalam satu VLAN yang terhubung dengan switch yang berbeda apakah bisa terhubung atau tidak.

Dari PC 2 yang terhubung dengan switch 1 ke PC 3 yang terhubung dengan switch 2

Dari laptop 1 yang terhubung dengan switch 1 ke laptop 2 yang terhubung dengan switch 2

Jika tampilan command prompt seperti yang ditampilkan pada gambar, maka trunking yang dilakukan berhasil.

part selanjutnya (part 5) >>

referensi:

 

Comments

Popular posts from this blog

Konversi Bilangan Biner ke Desimal dan Sebaliknya

Menggambar menggunakan perintah dasar Line, Trim, Fillet, Arc, dan Circle pada AutoCAD

Pengenalan dan Pengonversian sistem bilangan Biner, Oktal, Desimal, dan Heksadesimal - Note of Ivnexa